Penanganan Material secara Manual: Membawa

Penanganan Material secara Manual: Membawa

growsafetyinstitute.co.id – Aktivitas penanganan material secara manual terdiri dari mengangkat dan menurunkan, mendorong dan menarik, memutar, membawa serta menahan. Aktivitas Manual Material Handling (MMH)  lebih disukai oleh pekerja karena fleksibel dan mudah dilakukan. MMH memiliki potensi yang besar terhadap kecelakaan kerja jika tidak dilakukan secara tepat dan benar. Ketepatan MMH jika dilakukan di lingkungan yang baik dengan dukungan alat bantu yang memadai, serta yang melakukan aktivitasnya dengan sikap kerja yang benar. Kurang tepatnya MMH berdampak pada gangguan muskuloskeletal. Berbagai survei menunjukkan bahwa MMH merupakan jenis pekerjaan yang dikategorikan sebagai penyebab utama gangguan muskuloskeletal.

Membawa merupakan aktivitas memindahkan benda dari suatu tempat ke tempat lain. Aktivitas membawa dipengaruhi oleh berat benda dan frekuensi pemindahan. Semakin tinggi frekuensi membawa barang yang berat, maka tingkat risiko semakin tinggi. Panduan berat beban/frekuensi aktivitas membawa ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik berat beban/frekuensi untuk operasi pengangkatan (HSE, 2014)
Gambar 1. Grafik berat beban/frekuensi untuk operasi pengangkatan (HSE, 2014)

Pada Gambar 1. dijelaskan tentang empat kategori area yaitu hijau, kuning, merah, dan ungu. Penjelasan setiap area adalah:

  1. Area warna hijau dengan kode G (Green) = 0 merupakan kategori membawa yang aman;
  2. Area warna kuning sawo dengan kode A (Amber) = 4 masih dalam kondisi aman namun perlu mendapat pengawasan;
  3. Area warna merah dengan kode R (Red) = 6 dalam kondisi berbahaya harus dihindari;
  4. Area warna ungu dengan kode P (Purple) = 10 kategori pekerjaan yang sangat berbahaya dan diperlukan pengawasan sangat ketat karena berpotensi risiko cedera serius.

Grafik pada Gambar 1. menjelaskan bahwa membawa dalam kondisi aman, jika berat benda sekitar 15 kg dengan 300 kali membawa/jam. Berat benda antara 15-18 kg, frekuensi membawa dua kali sampai dengan 60 kali per jam. Untuk berat benda 20 kg, frekuensi membawa 2 kali per jam. Dengan demikian membawa lebih dari 20 kg diperlukan pengawasan. Membawa benda yang harus dihindari yang masuk dalam area merah yaitu membawa ±38 kg dengan frekuensi dua kali per jam, membawa ±33 kg dengan frekuensi 12 kali per jam, membawa 30 kg dengan frekuensi 30 sampai dengan 60 kali per jam, dan membawa 25 kg jika dengan frekuensi tinggi.

Faktor yang Perlu Diperhatikan

Faktor penting yang perlu diperhatikan pada aktivitas membawa adalah keseimbangan benda yang dibawa. Benda yang dipindahkan dianjurkan simetris dengan tulang belakang. Gambar di bawah ini menjelaskan tentang tiga kategori membawa yang aman, perlu perhatian dan yang tidak dianjurkan. Konsep membawa yang aman apabila benda dan tangan simetris pada depan tulang belakang. Jika benda dan tangan asimetris dengan posisi tubuh tegak, maka diperlukan pengawasan. Membawa yang tidak dianjurkan apabila salah satu tangan membawa benda pada satu sisi.

Panduan manajemen membawa yang aman menurut Cal/OSHA Consultation Service (2007), antara lain:

  1. Rencanakan aliran kerja untuk mengurangi membawa yang tidak perlu
  2. Jika memungkinkan lakukan dengan meluncurkan, mendorong atau menggulung
  3. Mengorganisir kerja supaya kecepatan kerja dan kebutuhan fisik meningkat perlahan
  4. Kurangi jarak perpindahan beban seminimal mungkin. Jika jarak perpindahan jauh, gunakan peralatan
  5. Mengurangi jarak supaya beban yang dipindahkan minimum.
  6. Untuk beban tidak stabil dan berat:
    1. Menandai beban untuk mengingatkan pekerja.
    2. Uji kestabilan dan berat beban sebelum membawa beban.
    3. Gunakan peralatan mekanik untuk membawa atau memindahkan beban.
    4. Menurunkan berat beban dengan: Menaruh benda di container lebih sedikit, gunakan kontainer yang kecil dan atau lebih ringan, dan Membagi beban menjadi dua kontainer dan membawa dengan kedua tangan.
    5. Mengemas ulang kontainer agar isinya tidak bergeser dan berat dapat diseimbangkan.
    6. Gunakan tim untuk mengangkat sebagai langkah awal untuk benda berat atau besar
  7. Mengurangi frekuensi mengangkat dan jumlah waktu pekerja untuk aktivitas membawa dengan:
    1. Melakukan rotasi pekerja yang melakukan aktivitas membawa dengan pekerja yang tidak melakukan aktivitas membawa.
    2. Memiliki alternatif pekerja untuk tugas membawa dengan pekerja yang tidak dengan tugas membawa.

 

Referensi Buku:

Manual Handling at Work ‘A Brief Guide’
Ergonomic Guidelines for Manual Material Handling
Manual Material Handling

Penulis: Kartika Indira (Tenaga Ahli PT GSI Selamat Indonesia)
Editor: Dinda Putri Azizah

Penanganan Material secara Manual: Mengangkat

Penanganan Material secara Manual: Mengangkat

growsafetyinstitute.co.id – Penanganan material secara manual atau Manual Material Handling (MMH) merupakan aktivitas yang melibatkan penggunaan tenaga manusia. Aktivitas ini merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Aktivitas penanganan material secara manual ini sering kita lihat dalam pekerjaan pertukangan, bongkar muat barang, aktivitas di pasar dan kegiatan-kegitatan bisnis lainnya. Aktivitas ini melibatkan berbagai kegiatan, seperti mengangkat, mendorong, menarik, atau menggendong material tanpa menggunakan alat bantu mekanis.

Penanganan material secara manual memiliki kelebihan, yaitu fleksibilitas gerakan yang dilakukan. Namun, kelebihan ini juga menjadi kekurangannya, yaitu dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Aktivitas penanganan material secara manual memiliki potensi kecelakaan yang tinggi, karena terjadi kontak langsung antara beban dan tubuh manusia. Beban yang tinggi pada otot dan sistem skeletal dapat menyebabkan kelelahan otot, terutama pada otot leher dan tulang belakang, serta bagian tubuh lainnya. Selain itu, postur kerja yang tidak ergonomis dan beban yang besar dapat menyebabkan cedera tulang belakang.

Pengangkatan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis akan menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan kerja yang terjadi karena kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh kelebihan beban angkat. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan, baik menyangkut kemampuan pengamatan kognitif, fisik, maupun psikologis.

Dalam sistem kerangka manusia terdapat beberapa titik rawan, yaitu pada ruat tulang leher, ruas tulang belakang dan pada pangkal paha. Titik pada ruas tulang belakang khususnya antara ruas lumbar ke-5 dan sacrum ke-1 (L5/S1), merupakan titik yang paling rawan terhadap kecelakaan kerja, karena pada titik tersebut terdapat disk (selaput yang berisi cairan) yang berfungsi untuk meredam pergerakan antar ruas. Jika tekanan yang diakibatkan pengangkatan beban kerja melebihi Maximum Permissible Limit (MPL) sebagai batas angkat maksimum, maka akan menyebabkan pecahnya disk tersebut sehingga manusia akan mengalami kelumpuhan.

Aktivitas mengangkat sangat dipengaruhi oleh beban yang diangkat dan frekuensi pengangkatan material. Semakin berat benda yang diangkat dan semakin tinggi frekuensinya semakin berisiko terhadap cedera dan kecelakaan kerja. Berikut adalah grafik kategori pengangkatan berdasarkan berat dan frekuensi pengangkatan:

Gambar 1. Grafik berat beban/frekuensi untuk operasi pengangkatan (HSE, 2014)

Pada Gambar 1. ditunjukkan dalam empat kategori warna yaitu hijau, kuning, merah, dan ungu. Penjelasan setiap area adalah:

  1. Area warna hijau dengan kode G (Green) = 0 merupakan kategori pengangkatan yang aman;
  2. Area warna kuning sawo dengan kode A (Amber) = 4 masih dalam kondisi aman namun perlu mendapat pengawasan;
  3. Area warna merah dengan kode R (Red) = 6 dalam kondisi berbahaya harus dihindari;
  4. Area warna ungu dengan kode P (Purple) = 10 kategori pekerjaan yang sangat berbahaya dan diperlukan pengawasan sangat ketat karena berpotensi risiko cedera serius.

Pada saat mengangkat beban, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu beban yang diangkat dan sikap mengangkat. Posisi mengangkat yang aman adalah dengan lengan atas sejajar dan lurus dengan tulang belakang. Posisi ini dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh dan mengurangi tekanan pada otot dan tulang belakang.

Posisi mengangkat yang moderat adalah dengan lengan atas membentuk sudut agak lebar dari tubuh atau mengangkat dengan posisi membungkuk. Posisi ini dapat meningkatkan risiko cedera, tetapi masih dapat dilakukan dengan aman jika beban yang diangkat tidak terlalu berat.

Posisi mengangkat yang berbahaya adalah dengan lengan atas membentuk sudut yang besar dengan posisi tubuh membungkuk sangat dalam. Posisi ini dapat menyebabkan cedera serius, bahkan kelumpuhan.

Pengetahuan tentang teknik pengangkatan sangat diperlukan bagi setiap pekerja untuk menghindari cedera. Gambar 5. merupakan teknik pengangkatan yang dianjurkan.

Gambar 5. Teknik mengangkat (Modifikasi dari NIOSH, 1998)

Teknik mengangkat seperti ditunjukkan pada Gambar 5. menjelaskan bahwa pengangkatan secara aman, jika dilakukan dengan gerakan vertikal (tidak membungkuk) dan benda menempel pada tubuh. Secara umum faktor-faktor yang perlu diperhatikan aktivitas mengangkat adalah:

  1. Hindari mengangat benda dari lantai. jika beban harus diangkut dari permukaan lantai maka dianjurkan menggunakan alat mekanis.
  2. Benda yang diangkat ringan sampai sedang dan mudah disesuaikan diantara lutut.
  3. Benda yang diangkat harus sedekat mungkin dengan tubuh (menempel).
  4. Posisi punggung tegak lurus, pada saat mengangkat tumpuan pembebanan pada kaki dan mengurangi pembebanan pada tulang punggung.
  5. Hindari mengangkat dengan tiba-tiba, pengangkatan dilakukan pengangkatan dilakukan dilakukan pelan-pelan dengan memposisikan kekuatan pada tumpuan kaki.
  6. Tangan memegang benda dalam posisi yang aman dengan memegang penuh, tidak menggunakan jari yang dapat menyebabkan ketegangan lokal.

Selain teknik mengangkat secara ergonomis, ada pula teknik membawa secara ergonomis yang akan dibahas pada artikel berikutnya.

 

Referensi Buku:

Manual Handling at Work ‘A Brief Guide’
Occupational Noise Exposure
Manual Material Handling

 

Penulis: Kartika Indira – Tenaga Ahli PT GSI Selamat Indonesia
Editor: Dinda Putri Azizah

×

Hello!

Customer Service Grow Safety Institute siap membantu anda!

× Ada yang bisa saya bantu?